Saudara-saudara sekalian yang berbahagia, Pada awal datangnya Islam
di Madinah yang kemudian menyebar ke seluruh jazirah Arab, peranan dan
pengaruh kepemimpinan Rasulullah SAW dikenal sebagai pemimpin agama dan
sekaligus pemimpin Negara. Beliau dikenal sebagai negarawan yang ulung
dan pemimpin yang sukses. Hal tersebut disebabkan karena disamping
Rasulullah itu sebagai utusan Allah juga Beliau memiliki budi pekerti
yang luhur, jujur, tegas, bersikap adil, lemah lembut dalam bertutur
kata, penyayang sekaligus pemaaf, sehingga perilaku dan aklak Beliau itu
dapat diikuti oleh umat sampai dengan saat ini, sebagaimana firman
Allah :
Artinya: “Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Apa rahasia kesuksesan Beliau dalam membawa umat Islam menuju
kejayaan? Setidaknya ada empat kekuatan yang dimiliki Rasulullah dalam
membina dan menegakkan kedaulatan Islam di jazirah Arab pada waktu itu.
1. Kekuatan fisik, meski usia Rasulullah pada waktu itu
terbilang tua (hampir 60 tahun) namun Beliau memiliki ketahanan fisik
yang sangat prima, Beliau masih mampu berjalan jauh, Beliau masih sigap
dalam menunggang kuda, masih sering mengasah kemampuan bela diri, masih
rajin berlatih untuk meningkatkan kemampuan penguasaan senjata. Dengan
ketahanan dan ketrampilan fisik yang baik, maka kemampuan mobilitas
dirinya sangat tinggi serta memiliki kepercayaan yang tinggi dalam
menghadapi kemungkinan terburuk. Dalam Hadist Rasulullah menyatakan
: “Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah”. (Al-Hadist).
2. Kekuatan Mental, Rasulullah sangat menganjurkan kepada
setiap muslim untuk selalu berdoa, berzikir, berpuasa, dan bersabar.
Unsur-unsur tersebut dimaksudkan untuk membangun kepribadian yang
tangguh. Doa adalah merupakan sarana yang paling tepat untuk memperoleh
ridho Allah SWT karana makanan rohani tidak terlepas dari pelaksanaan
Ibadah seperti ibadah sholat Puasa serta ibadah lainya.
Kekuatan mental dapat terwujud dengan memelihara keseimbangan antara
makanan jasmani dan makanan rohani. Seperti contoh – contoh yang
dilaksanakan oleh rasulullah selalu beribadah tepat waktu, dan makan
sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang, inilah yang dilakukan
Rasulullah dalam memupuk kekuatan mental, sehingga mampu memimpin
bangsa dan Negara dengan baik. Untuk itu bagi seorang pemimpin
haruslah dekat dengan Allah SWT melalui dzikir dapat membentuk sikap
mental yang tangguh. Sebagaimana Firman Allah:
Artinya:
yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d, 28).
Demikian juga dengan puasa yang dilakukan untuk melatih kesabaran dan
merupakan upaya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mengendalikan
diri, sehingga tetap tegar dalam menghadapi segala macam cobaan dan
penderitaan yang dihadapi.
3. Kekuatan Ilmu, Dengan ilmu pengetahuan, maka
seseorang akan menjadi pemimpin yang berhati-hati dalam menerima ide dan
kritik. Orang yang berilmu juga cenderung lebih terbuka dan toleran,
mau bekerja sama dengan orang lain, baginya segala informasi yang ia
dapatkan merupakan bahan data yang dijadikan rujukan pertimbangan.
Dengan demikian seorang pemimpin yang memiliki wawasan keilmuan juga
bisa diharapkan untuk bersikap bijak dalam menghadapi segala persoalan.
Bijak disaat memilih kapan dia harus bertindak dan kapan dia harus diam,
bijak dalam menyimpulkan segala informasi dan mencari titik temu dari
informasi yang banyak, serta bijak dalam memberi pernyataan atau
komentar.
4. Kekuatan Komunikasi, Kekuatan komunikasi adalah
kekuatan menyampaikan informasi secara jelas dan tepat terhadap obyek
atau orang lain, sehingga mampu secara pisikologis menyadarkan orang
untuk menerima dan mengerti terhadap apa yang disampaikan dalam ajaran
Islam Rasulullah sangat dikagumi baik kawan maupun lawan saat berdialog
dalam menyerukan kebenaran. Kemampuan komunikasi Rasulullah bukan
sekedar fasih dalam berbahasa, tetapi juga merupakan pengungkapan hati,
pikiran, ucapan dengan cara yang hikmah. Karena itu seorang pemimpin
tidak hanya orator dan konseptor, tetapi juga seorang komunikator yang
baik, didukung dengan sifat yang jujur dan amanah. Prilaku Rasulullah
SAW senantiasa selaras dengan ucapannya, karena segala ucapan dapat
dipegang. Apabila Beliau berjanji selalu ditepati, kejujuran Rasulullah
SAW, semasa kecil sudah dikenal, bangsa arab pada waktu itu sangat
mengagumi kejujuran Beliau, sehingga diberi gelar dengan sebutan Alamin (orang yang dipercaya).
Empat motivator tersebut diatas yang dilaksanakan rasulullah dalam
mempin umat sehingga ajaran Islam dapat eksis ditanah arab yang mana
umat pada saat sebelum datangnya Islam dikenal dengan masyarakat
jahiliyah yang sangat keras dan kejam, namun berekat kepemimipnan
rasulullah yang arif dan bijaksana Islam dapat diterima diseluruh
penjuru dunia. Demikianlah empat sifat kekuatan kepemimpinan yang
dimiliki Rasulullah SAW, yang mengantarkan Beliau sebagai seorang
pemimpin yang sukses, dihormati dan dicintai rakyatnya dan dapat membawa
rakyatnya mencapai kesejahteraan.
Semoga kita semua dapat meneladani sifat kepemimpinan Rasulullah
SAW, dalam kehidupan kita masing-masing baik kehidupan didalam berumah
tangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar